CARA DAFTAR DISTRIBUTOR NASA, PEMBELIAN PRODUK ECER MAUPUN GROSIR, PRODUK KECANTIKAN, KESEHATA, PERTANIAN, PETERNAKAN, PUPUK SAWIT, PUPUK KARET, PUPUK PADI, VITANIN TERNAK AYAM, VITANIN TERNAK BABI, VITANIN TERNAK SAPI, VITANIN TERNAK KAMBING, VITANIN TERNAKTAMBAK UDANG, VITANIN TERNAK KOLAM LELE, STOKIS NASA KEDIRI, STOKIS NASA NGANJUK, STOKIS NASA MADIUN, STOKIS NASA CARUBAN, STOKIS NASA BLITAR, STOKIS NASA TANJUNGANOM

Tehnik budidaya kacang tanah


I. PENDAHULUAN

Indonesi sampai saat ini dalam memproduksi komoditi kcang tanah per hektarnya belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini di sebapkan faktor tanah yang semakin keras, dan miskin unsur hara mikro dan hormon pertumbuhan. Disamping itu juga faktor hama dan penyakit tanaman, faktor iklim, serta faktor pemeliharaan.
PT. NATURAL NUSANTARA berusaha meningkatkan produksi secara kwalitas,kwantitas, dan kelestarian lingkungan.

II. SYARAT PERTUMBUHAN

1. Iklim

  • Curah hujan antara 800-1.300mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga akan sulit terserbuki oleh serangga dan akan meningkatkan kelembapan di sekitar pertanaman kacang tanah. 
  • Suhu udara sekitar 28-32C.Bila suhunya di bawah 100C, pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil.
  • Kelembapan udara berkisar 65-75%
  • Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.

2. Media Tanah

  • Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur / bertestur ringan dan subur.
  • Ph antara 6,0-6,5
  • Kekurangan air akan menyebapkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akirnya mati.
  • Dranise dan aerasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan kacang tanah.

3. Ketinggian Tempat

    Ketinggian penanaman optimum 50-500m dpl, tetapi masih dapat tumbuh di bawah ketinggian 1.500m dpl.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1. PEMBIBITAN

1.1 Persyaratan Benih

       Syarat - syarat benih / bibit kacang tanah yang baik adalah :

  • Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
  • Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90%) dan sehat
  • Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat
  • Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain
  • Kadar air benih berkisar 9-12%
1.2 Penyiapan Benih
  • Benih sebaiknya di simpan di tempat kering yang konstan dan tertutup rapat.
  • Untuk menjamin kwalitas benih, lebih baik membeli dari balai benih atau Penangkar Benih yang telah ditunjuk oleh balai Sertifikasi Benih.
2 . PENGOLAHAN MEDIA TANAM 

2.1 Persiapan Dan Pembukaan Lahan 

Pembukaan lahan dengan pembajakan dan pencangkulan untuk membersihkan lahan dari segala macam gulma dan akar-akar penanaman sebelumnya. Serta untuk memudahkan perakaran tanam berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan genyakit.

2.2  Pembentukan Bedengan

Buat bedengan ukuran lebar 80cm, panjang menyesuaikan, ketebalan bedengan 20-30cm. Diantara bedengan dibuatkan parit.

2.3. Pengapuran

Untuk menaikkan Ph tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam dilakukan pengapuran dengan dosis +1 - 2,5ton/ha selambat lambatnya 1bulan sebelum tanam.

2.4  Pemberian Natural Glio

Untuk mencegah terjadinya serangan jamur berikan Natural Glio.

Pengembangbiakan Natural Glio dengan cara :
  • 1-2 sachet Natural Glio dicampur dengan 50-100kg pupuk kandang untuk lahan 1000m2.
  • Selanjutnya di diamkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari 1minggu dengan selalu menjadi kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).
  • Pemberian Natural Glio pada sore hari.
2.5. Pemberian Pupuk Makro Dan SUPERNASA 

Jenis dan dosis pupuk setiap hektar adalah:
  • Pupuk kandang 2-4 ton/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih 1minggu sebelum tanam. Di campur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam.
  • Pupuk an organik Sp-36(100kg/ha),ZA (100kg/ha) dan KCL (50kg/ha) atau sesuai kekomendasi setempat.
  • Siramkan pupuk Poc Nasa yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis 1-2 botol (500-1000cc) diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000m2 (10-20botol/ha).hasil akan lebih bagus jika menggunakan Supernasa, adapun cara penggunaan Supernasa sbb: alternatif 1 : satu botol Supernasa diencerkan dalam 3lt air dijadikan lartan induk. Setiap 50lt air di beri 200cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan. Alternatif 2 : setiap 1 gembor diberi 1peres sendok makan SUPER NASA untuk menyiram 10meter bedengan.
3 . TEHNIK PENANAMAN

3.1 Penentuan Pola Tanam
  • Pola tanam memperhatikan musim dan curah hujan.
  • Pada tanah yang subur,benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40x15cm, 30x20cm, atau 20x20cm.
3.2 Pembuatan Lubang Tanam

      Lubang tanam dibuat sedalam 3cm menggunakan tugal dengan jarak seperti yang telah       ditentukan di atas.

3.3  Perendaman Benih Dengan Poc Nasa.

        Pilih benih yang baik dan agar benih dapat berkecambah dengan cepat dan sempurna ,         benih direndam dengan larutan Poc Nasa (1-2cc/lt air) selama 1/2 jam.

3.4 .Cara Penanaman

  • Masukkan benih 1 atau 2 butir kedalam lubang tanam dengan tanah tipis.
  • Waktu tanam yang paling baik dilahan kering pada awal musim hujan, dilahan sawah dapat dilakukan pada bulan April - Juni ( palawija I ) bulan Juli-September ( Palawija II)
4 . PEMILIHAN TANAMAN

4.1 Penyulaman

      Sulam benih yang tidak tumbuh atau mati, untuk penyulaman lebih cepat lebih baik (               setelah yang lain kelihatan tumbuh 3-7hari setelah tanam ).

4.2  Penyiraman Dan Pembumbunan

       Penyiangan dilakukan 2kali umur 1 dan 6 minggu dengan hati-hati agar tidak merusak            bunga dan polong. Pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan, bertujuan              untuk menutup bagian perakaran.

4.3. Pemberian POCNASA dan HORMONIK
  • Penyemprotan Poc Nasa dilakukan 2minggu sekali semenjak berumur 1-2minggu (4-5 ttp Pocnasa/tangki.
  • Kebutuhan total Pocnasa untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000m2( 10-20botol/ha)
  • Akan lebih bagus jika menggunakan Pocnasa + Hormonik ( 3-4ttp Pocnasa + 1ttp Hormonik /tangki)
  • Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan , karena dapat mengganggu penyerbukan.
4. 4 . Pengairan Dan Penyiraman

        Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembapan pada musim         kemarau dapat diberikan mulsa ( jerami dll). Saat berbunga tidak dilakukan penyiraman,         karena dapat mengganggu penyerbukan.

4.5. Pemeliharaan Lain

Pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan ( dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).

5 . HAMA DAN PENYAKIT

5.1 HAMA

A . Uret
  • Gejala : memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akirnya tanaman layu dan mati.
  • Pengendalian : olah tanah dengan baik, gunakan kompos, menanam serempak, penyiangan intensif, penggunaan Pestona dengan cara disiram ke tanah, jika tanaman terlanjur mati segera di cabut dan uret dimusnahkan.
B . Ulat Penggulung Daun
  • Gejala : daun terlipat menguning, akhirnya mengering.
  • Pengendalian : penyemprotan menggunakan pestona
C . Ulat Grayak

  • Gejala : ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok.
  • Pengendalian : (1) bersihkan gulma,menanam serentak,pergiliran tanaman.                                                (2) penyemprotan menggunakan Natural Vitura.
D . Ulat Jengkal

  • Gejala : menyerang daun kacang tanah
  • Pengendalian : menyemprot menggunakan Pestona 
E . Kumbang Daun

  • gejala : daun tampak berlubang,tinggal tulang, juga makan pucuk bunga
  • Pengendalian : (1) penanaman serempak.                                                                                                            (2) Penyemprotan menggunakan Pestona 

5. 2  Penyakit


A. Penyakit layu "omo wedang"
  • Gejala : daun terkulai seperti disiram air panas, akirnya mati, jika dipotong tampak noda coklat pada pembuluh kayu dan bila dipijat keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusub.
  • Pengendalian : pergiliran tanaman, gunakan varietas yang tahan,  penting melakukan pencegahan menggunakan Natural Glio
B. Penyakit sapu ketan
  • Gejala : Bunga berwarna hijau tua seperti daun-daun kecil, ruas batang dan cabang menjadi pendek,daun-daun kecil rimbun.
  • Pengendalian : Tanaman di cabut, dibuang, dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan ,menanam tanaman yang tahan, menanggulangi vektornya menggunakan Pestona atau NATURAL BVR.
C. Penyakit bercak daun

  • Gejala : Timbul bercak-bercak berukuran 1-5mm,berwarna coklat dan hitam pada daun dan batang.
  • Pengendalian : dengan menggunakan Natural Glio diawal tanam sebagai tindakan pencegahan.
D. Penyakit gapong

  • Gejala : Polong kosong, juga bisa busuk.
  • Pengendalian : Tanahnya didangir, di cari nematodanya.
E. Penyakit scleratium

  • Gejala : Tanaman layu.
  • Pengendalian : gunakan varietas yang resisten,air jangan sampai menggenang, membakar tanaman yang terserang cendawa.
  • Pencegahan : gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
F. Penyakit karat

  • Gejala : pada daun terdapat bercak-bercak coklat muda sampai coklat ( warna karat ). Daun gugur sebelum waktunya. 
  • Pengendalian : gunakan varietas yang resisten, tanaman yang terserang dicabut dan di bakar.
  • Pencegahan : gunakan Natural Glio pada awal tanam.
Catatan :
Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakak pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis 5ml(1/2ttp)/tangki.

6 . PANEN
  • Umur pemanenan kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu 3-4bulan dan.          umur  5-6bulan.
  • Batang mulai mengeras
  • Daun munguning dan mulai berguguran
  • Polong sudah berisi penuh dan mengeras
  • Waina polong coklat kehitam-hitaman.
Distributor Resmi PT Natural Nusantara ( N-393316)

Pemesanan & konsultasi
Produk Nasa
Klik disini
Pemesanan Produk natural nusantar hubungi 

Budianto / rindra 

Pin Bbm : D1C26578
Sms/wa/telf : +85298598174 / 085232128980

Add facebook kami 
https://www.facebook.com/emi.liana.31586

web:
http://www.agenpocnasa.com/
==============

0 comments:

Post a Comment

Flag Counter