CARA DAFTAR DISTRIBUTOR NASA, PEMBELIAN PRODUK ECER MAUPUN GROSIR, PRODUK KECANTIKAN, KESEHATA, PERTANIAN, PETERNAKAN, PUPUK SAWIT, PUPUK KARET, PUPUK PADI, VITANIN TERNAK AYAM, VITANIN TERNAK BABI, VITANIN TERNAK SAPI, VITANIN TERNAK KAMBING, VITANIN TERNAKTAMBAK UDANG, VITANIN TERNAK KOLAM LELE, STOKIS NASA KEDIRI, STOKIS NASA NGANJUK, STOKIS NASA MADIUN, STOKIS NASA CARUBAN, STOKIS NASA BLITAR, STOKIS NASA TANJUNGANOM

Tehnik budidaya kacang tanah


I. PENDAHULUAN

Indonesi sampai saat ini dalam memproduksi komoditi kcang tanah per hektarnya belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini di sebapkan faktor tanah yang semakin keras, dan miskin unsur hara mikro dan hormon pertumbuhan. Disamping itu juga faktor hama dan penyakit tanaman, faktor iklim, serta faktor pemeliharaan.
PT. NATURAL NUSANTARA berusaha meningkatkan produksi secara kwalitas,kwantitas, dan kelestarian lingkungan.

II. SYARAT PERTUMBUHAN

1. Iklim

  • Curah hujan antara 800-1.300mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga akan sulit terserbuki oleh serangga dan akan meningkatkan kelembapan di sekitar pertanaman kacang tanah. 
  • Suhu udara sekitar 28-32C.Bila suhunya di bawah 100C, pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil.
  • Kelembapan udara berkisar 65-75%
  • Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.

2. Media Tanah

  • Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur / bertestur ringan dan subur.
  • Ph antara 6,0-6,5
  • Kekurangan air akan menyebapkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akirnya mati.
  • Dranise dan aerasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan kacang tanah.

3. Ketinggian Tempat

    Ketinggian penanaman optimum 50-500m dpl, tetapi masih dapat tumbuh di bawah ketinggian 1.500m dpl.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1. PEMBIBITAN

1.1 Persyaratan Benih

       Syarat - syarat benih / bibit kacang tanah yang baik adalah :

  • Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
  • Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90%) dan sehat
  • Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat
  • Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain
  • Kadar air benih berkisar 9-12%
1.2 Penyiapan Benih
  • Benih sebaiknya di simpan di tempat kering yang konstan dan tertutup rapat.
  • Untuk menjamin kwalitas benih, lebih baik membeli dari balai benih atau Penangkar Benih yang telah ditunjuk oleh balai Sertifikasi Benih.
2 . PENGOLAHAN MEDIA TANAM 

2.1 Persiapan Dan Pembukaan Lahan 

Pembukaan lahan dengan pembajakan dan pencangkulan untuk membersihkan lahan dari segala macam gulma dan akar-akar penanaman sebelumnya. Serta untuk memudahkan perakaran tanam berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan genyakit.

2.2  Pembentukan Bedengan

Buat bedengan ukuran lebar 80cm, panjang menyesuaikan, ketebalan bedengan 20-30cm. Diantara bedengan dibuatkan parit.

2.3. Pengapuran

Untuk menaikkan Ph tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam dilakukan pengapuran dengan dosis +1 - 2,5ton/ha selambat lambatnya 1bulan sebelum tanam.

2.4  Pemberian Natural Glio

Untuk mencegah terjadinya serangan jamur berikan Natural Glio.

Pengembangbiakan Natural Glio dengan cara :
  • 1-2 sachet Natural Glio dicampur dengan 50-100kg pupuk kandang untuk lahan 1000m2.
  • Selanjutnya di diamkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari 1minggu dengan selalu menjadi kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).
  • Pemberian Natural Glio pada sore hari.
2.5. Pemberian Pupuk Makro Dan SUPERNASA 

Jenis dan dosis pupuk setiap hektar adalah:
  • Pupuk kandang 2-4 ton/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih 1minggu sebelum tanam. Di campur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam.
  • Pupuk an organik Sp-36(100kg/ha),ZA (100kg/ha) dan KCL (50kg/ha) atau sesuai kekomendasi setempat.
  • Siramkan pupuk Poc Nasa yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis 1-2 botol (500-1000cc) diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000m2 (10-20botol/ha).hasil akan lebih bagus jika menggunakan Supernasa, adapun cara penggunaan Supernasa sbb: alternatif 1 : satu botol Supernasa diencerkan dalam 3lt air dijadikan lartan induk. Setiap 50lt air di beri 200cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan. Alternatif 2 : setiap 1 gembor diberi 1peres sendok makan SUPER NASA untuk menyiram 10meter bedengan.
3 . TEHNIK PENANAMAN

3.1 Penentuan Pola Tanam
  • Pola tanam memperhatikan musim dan curah hujan.
  • Pada tanah yang subur,benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40x15cm, 30x20cm, atau 20x20cm.
3.2 Pembuatan Lubang Tanam

      Lubang tanam dibuat sedalam 3cm menggunakan tugal dengan jarak seperti yang telah       ditentukan di atas.

3.3  Perendaman Benih Dengan Poc Nasa.

        Pilih benih yang baik dan agar benih dapat berkecambah dengan cepat dan sempurna ,         benih direndam dengan larutan Poc Nasa (1-2cc/lt air) selama 1/2 jam.

3.4 .Cara Penanaman

  • Masukkan benih 1 atau 2 butir kedalam lubang tanam dengan tanah tipis.
  • Waktu tanam yang paling baik dilahan kering pada awal musim hujan, dilahan sawah dapat dilakukan pada bulan April - Juni ( palawija I ) bulan Juli-September ( Palawija II)
4 . PEMILIHAN TANAMAN

4.1 Penyulaman

      Sulam benih yang tidak tumbuh atau mati, untuk penyulaman lebih cepat lebih baik (               setelah yang lain kelihatan tumbuh 3-7hari setelah tanam ).

4.2  Penyiraman Dan Pembumbunan

       Penyiangan dilakukan 2kali umur 1 dan 6 minggu dengan hati-hati agar tidak merusak            bunga dan polong. Pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan, bertujuan              untuk menutup bagian perakaran.

4.3. Pemberian POCNASA dan HORMONIK
  • Penyemprotan Poc Nasa dilakukan 2minggu sekali semenjak berumur 1-2minggu (4-5 ttp Pocnasa/tangki.
  • Kebutuhan total Pocnasa untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000m2( 10-20botol/ha)
  • Akan lebih bagus jika menggunakan Pocnasa + Hormonik ( 3-4ttp Pocnasa + 1ttp Hormonik /tangki)
  • Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan , karena dapat mengganggu penyerbukan.
4. 4 . Pengairan Dan Penyiraman

        Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembapan pada musim         kemarau dapat diberikan mulsa ( jerami dll). Saat berbunga tidak dilakukan penyiraman,         karena dapat mengganggu penyerbukan.

4.5. Pemeliharaan Lain

Pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan ( dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).

5 . HAMA DAN PENYAKIT

5.1 HAMA

A . Uret
  • Gejala : memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akirnya tanaman layu dan mati.
  • Pengendalian : olah tanah dengan baik, gunakan kompos, menanam serempak, penyiangan intensif, penggunaan Pestona dengan cara disiram ke tanah, jika tanaman terlanjur mati segera di cabut dan uret dimusnahkan.
B . Ulat Penggulung Daun
  • Gejala : daun terlipat menguning, akhirnya mengering.
  • Pengendalian : penyemprotan menggunakan pestona
C . Ulat Grayak

  • Gejala : ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok.
  • Pengendalian : (1) bersihkan gulma,menanam serentak,pergiliran tanaman.                                                (2) penyemprotan menggunakan Natural Vitura.
D . Ulat Jengkal

  • Gejala : menyerang daun kacang tanah
  • Pengendalian : menyemprot menggunakan Pestona 
E . Kumbang Daun

  • gejala : daun tampak berlubang,tinggal tulang, juga makan pucuk bunga
  • Pengendalian : (1) penanaman serempak.                                                                                                            (2) Penyemprotan menggunakan Pestona 

5. 2  Penyakit


A. Penyakit layu "omo wedang"
  • Gejala : daun terkulai seperti disiram air panas, akirnya mati, jika dipotong tampak noda coklat pada pembuluh kayu dan bila dipijat keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusub.
  • Pengendalian : pergiliran tanaman, gunakan varietas yang tahan,  penting melakukan pencegahan menggunakan Natural Glio
B. Penyakit sapu ketan
  • Gejala : Bunga berwarna hijau tua seperti daun-daun kecil, ruas batang dan cabang menjadi pendek,daun-daun kecil rimbun.
  • Pengendalian : Tanaman di cabut, dibuang, dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan ,menanam tanaman yang tahan, menanggulangi vektornya menggunakan Pestona atau NATURAL BVR.
C. Penyakit bercak daun

  • Gejala : Timbul bercak-bercak berukuran 1-5mm,berwarna coklat dan hitam pada daun dan batang.
  • Pengendalian : dengan menggunakan Natural Glio diawal tanam sebagai tindakan pencegahan.
D. Penyakit gapong

  • Gejala : Polong kosong, juga bisa busuk.
  • Pengendalian : Tanahnya didangir, di cari nematodanya.
E. Penyakit scleratium

  • Gejala : Tanaman layu.
  • Pengendalian : gunakan varietas yang resisten,air jangan sampai menggenang, membakar tanaman yang terserang cendawa.
  • Pencegahan : gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
F. Penyakit karat

  • Gejala : pada daun terdapat bercak-bercak coklat muda sampai coklat ( warna karat ). Daun gugur sebelum waktunya. 
  • Pengendalian : gunakan varietas yang resisten, tanaman yang terserang dicabut dan di bakar.
  • Pencegahan : gunakan Natural Glio pada awal tanam.
Catatan :
Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakak pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis 5ml(1/2ttp)/tangki.

6 . PANEN
  • Umur pemanenan kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu 3-4bulan dan.          umur  5-6bulan.
  • Batang mulai mengeras
  • Daun munguning dan mulai berguguran
  • Polong sudah berisi penuh dan mengeras
  • Waina polong coklat kehitam-hitaman.
Distributor Resmi PT Natural Nusantara ( N-393316)

Pemesanan & konsultasi
Produk Nasa
Klik disini
Pemesanan Produk natural nusantar hubungi 

Budianto / rindra 

Pin Bbm : D1C26578
Sms/wa/telf : +85298598174 / 085232128980

Add facebook kami 
https://www.facebook.com/emi.liana.31586

web:
http://www.agenpocnasa.com/
==============

Tehnik Budidaya Terong

PENDAHULUAN
                                                                                         Tanaman terong makin baik untuk di kelola secara intensif dan komersial dalam sekala garobisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini di sebapkan oleh bentuk kultur budidaya yang masih sampingan, belum memadainya informasi tehnik budidaya di tingkat petani.
Pt. Natural Nusantara berusaha memberi alternatif, solusi bagaimana tehnik pembudidayaan terong tercapai peningkatan produksi secara K-3( kwalitas,kwantitas, kelestarian)

SYARAT TUMBUH
  • Dapat tumbuh di dataran rendah/ tinggi
  • Suhu udara 22-30C
  • Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi, dan drainase baik dan Ph tanah antara 6,8-7,3
  • Sinar matahari cukup
  • Cocok di tanam musim kemarao
PEMBIBITAN

 -

  • Bersihkan rumput liar dari sekitar kebun
  • Oleh tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40cm hingga gembur
  • Buat bedengan selebar 100-120cm, jarak antara bedengan 40-60cm, ratakan permukaan bedengan.
  • Jika Ph tanah rendah, tambahkan dolomit
  • Sebarkan pupuk kandang 15-20ton/ha, campurkan merata dengan tanah.
  • Akan lebih optimal ika di tambah Supernasa atau jika tidak ada pupuk kandang dapat diganti Supernasa 10-20botol/ha dengan cara: (1) Satu botol Supernasa diencerkan dalam 3lt air di jadikan larutan induk. Kemudian setiap 50lt air diberi 200cc larutan induk untuk menyiram bedengan. (2) satu gembor diberi 1sendok peres makan Supernasa untuk menyiram 10m bedengan.
  • Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA atau Orea 150kg +  TSP 250kg/ha dicampur dengan tanah secara merata atau sekitar 10gr campuran pupuk per lubang tanam.
  • Sebarkan Natural Glio 1-2sachet yang telah dicampur pupuk kandang 25-50kg merata ke bedengan atau ke lubang tanam
  • Jika pakai mulsa plastik tutup bedengan pada siang hari.
  • Biarkan selama 1minggu sbelum tanam.
  • Buat lubang tanam dengan jarak 60x70cm/70x70cm
PENANAMAN


  • Waktu tanam yang baik musim kering 
  • Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
  • Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang di padatkan
  • Siram lubang tanam yang telah ditanam hingga cukup basah ( lembab)
PENGAIRAN

Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di siram dengan gembor.

PENYULAMAN
  • Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit.
  • Penyulaman maksimal umur 15hari.
PEMASANGAN AJIR ( TURUS )
  • Larutkan seawal mungkin agar tidak mengganggu ( merusak ) sistem perakaran.
  • Turus terbuat dari bilah bambu setinggi 80-100cm dan lebar 2-4cm
  • Tancapkan secara individu dekat batang
  • Ikat batang atau cabang terong pada turus
PENYIANGAN
  • Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiang atau dicabut
  • Penyiangan dilakukan pada umur 15hari dan 60-75hari setelah tanam.
pemupukan


Jenis dan dosis pupuk makro disesuaikan dengan jenis tanah,varietas dan kondisi daerah menurut acuan dinas pertanian setempat, berikut salah satu alternatifnya : Pemupukan diletakkan sejauh 20cm dari batang tanaman sebanyak 10gr campuran pupuk per tanaman secara tugal atau larikan di tutup tanah dan di siram atau pupuk di kocorksebanyak 3,5gr / lt air, kocorkan larutan pupuk sebanyak 250cc/tanaman.

Semprotkan 3-4tutup Poc Nasa + 1ttp Hormonik / tangki setiap 1-2minggu.

PEMANGKASAN ( Perempelan)
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Hama



1. Kumbang daun
Gejala serangan ada bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah. Bila serangan berat dapat merusak jaringan daun dan tinggal tulang-tulang saja. Cara pengendalian : kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, pencegahan dengan Pestona atau pentana + Aero 810 setiap 1-2 minggu sekali.

2. Kutu Daun
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun masih muda. Daun masih muda, keriput, keriting atau menggulung.. sebagai faktor atau perantara virus.
Cara pengendalian : mengatur waktu tanam, dan pergiliran tanam, pencegahan semprot Pentana+Aero 810 atau Natural Bvr setiap 1-2minggu sekali.

3. Tungau
Serangan hebat musim kemarau. Menyerang dengan cara menghisap cairan sel tanaman, sehinha menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas atau bawah.
cara pengendalian sama dengan pengendalian kutu daun.

4. Ulat Tanah
Bersifat polygaf, aktif senja atau malam hari.
Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda,sehingga terkulae dan roboh.. Cara pengendaliannya : kumpulkan dan musnahkan ulat, pencegahan siram atau semprot Pestona / Pentana + Aero 810.

5. Ulat Grayak
Bersifat polygaf, aktif di malam hari.
Menyerang dengan cara merusak/memakan daun hingga berlubang-lubang.
pengendalian: mengatur waktu tanam dan pergiliran tanam, semprot dengan natural Vitura

6. Ulat Buah
Bersifat polygaf, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal, mudah terserang penyakit dan busuk.
Pengendalian : kumpulkan dan musnahkan buah yang terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun, pencegahan: semprot Pestona atau Pentana+ Aero 810 setiap 1-2minggu sekali.

PENYAKIT



1. Layu Bakteri
Biasanya hidup lama dalam tanah
serangan hebat pada temperatur tinggi
Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak.

2. Busuk Buah
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.

3. Bercak Daun
Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklat coklatan atau hitam pada daun.

4. Antraknose
Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam.

5. Busuk Leher Akar
Gejala pangkal membusuk berwarna coklat.

6. Rebah Semai
Gejala batang bibit muda kebasah-basahan,mengkerut dan akhirnya roboh dan mati.

Cara pengendalian penyakit :
Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman.perbaiki drainare,atur kelembapan pada jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit. Rendam benih dengan POC NASA dosis 2cc/lt + Natural Glio yang telah di campur pupuk kandang sebelum tanam.

Catatan: jika pengendalian hama penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternatif terakir bisa gunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan perekat pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki.

PEMANENAN 



  • Buah pertama dapat di petik setelah umur 3-4bulan tergantung dari jenis varitasnya.
  • ciri buah siap di panen adalah ukurannya sudah maksimal dan masih muda.
  • Waktu yang paling tepat adalah pagi atau siang hari.
  • Cara panen buah di petik bersama dengan tangan atau alat yang tajam.
  • Pemetikan buah berikutnya di lakukan rutin tiap 3-7hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap petik.

DISTRIBUTOR RESMI PT. NATURAL NUSANTARA (N-393316)
INFO Lebih lanjut KLIK DISINI
Pemesanan Produk natural nusantar hubungi 

Budianto / rindra 

Pin Bbm : D1C26578
Sms/wa/telf : +85298598174 / 085232128980

Add facebook kami 
https://www.facebook.com/emi.liana.31586

web:
http://www.agenpocnasa.com/
==============

Tehnik Budidaya Mentimun



I. PENDAHULUAN
Di Indonesia dalam memproduksi mentimun masih sangat rendah, padahal potensi masih bisa di tingkatkan. Untuk itu Pt.Natural Nusantara berusaha turut membantu meningkatkan produksi secara kualitas,kuantitas,dan kelestarian.

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.I.Iklim
Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1-26,7)c dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimal 1.000 - 1.200mdlp.

2.II. Media Tanam
tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah meresap air, Ph tanah 6-7.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA


3.I  Pembibitan
  1. siapkan natural glio dan campurkan dengan kompos diamkan 1minggu.
  2. Siapkan tanah halus dan pupuk padat di ganti Supernasa/Poc Nasa yang telah di campur dengan Natural glio(tanah:pupuk=7:3) dan masukkan polybek.
  3. Rendam benih dalam larutan Poc Nasa dan air hangat selama 30menit.
  4. Peram selama 12jam. Setiap benih yang berkecambah pindah ke polybek sedalam 0,5-1cm
  5. Polybek di naungi plastik bening dan di siram 2x sehari.
  6. Semprotkan Poc Nasa 2cc/l air pada 7hrs.
  7. Setelah berumur 12hari atau berdaun 3-4helai, bibit siap di pindah ke kebun.
3.II. Pengelolaan Media Tanam
  1. Bersihkan lahan dari gulma,rumput, dan pohon yang tidak di inginkan.
  2. Berikan kalsit / dolomit Ph tanah 6
3.III  Penanaman
  1. Siram bibit dalam polybek dengan air
  2. Keluarkan bibit bersama media dari polybek.
  3. Tanam bibit di lubang tanam dan padatkan tanah di sekitar batang.
3.IV. Pemeliharaan Tanaman
  1. Tanaman yang rusak atau mati di cabut dan segera di sulam dengan tanaman yang baik.
  2. Bersihkan gulma ( bisa bersama waktu pemupukan)
  3. Pasang ijir 5 hari setelah tanam ( hst) untuk merambatkan tanaman.
  4. Daun yang terlalu lebat di pangkas,di lakukan 3 minggu hst di lakukan pagi atau sore hari.
  5. Pengairan dan penyiraman rutin di lakukan pagi atau sore hari dengan cara di siram atau menggenangi lahan selama 15-30menit. Selanjutnya di lakukan pengairan lagi jika di perkukan. Dan di intensifkan lagi pada masa pembungaan dan pembuahan
3.V .Pemupukan


3.VI. Hama Dan Peyakit

   3.VI.1 Hama 
  1. Oteng-oteng / kutu kayu " Kumbang daun berukuran 1cm dengan sayap kuning polos. Gejala: merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong, pada serangan berat daun tinggal tulangnya. Pengendalian : Natural Bvr atat pestona.
  2. Ukat tanah " Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih muda. Gejala : batang tanaman di potong disekitar leher akar.
  3. Lalat buah " Lalat dewasa berukuran 1-2mm. Lalat menyerang mentimun muda yang bertelur. Gejala : memakan daging buah sehingga buah up normal atau busuk. Pengendalian: Natural metilat.
  4. Kutu daun " Kutu berukuran 1-2mm,berwarana kuning,kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput, keriting dan menggulung, kutu ini juga penyebap virus. Pengendalian: Natural Bvr atau Pestona.
  3.VI.2 Penyakit
  1. Busuk daun" Menginfeksi kulit daun pada kelembapan udara tinggi, temperatur 16-22c dan berembun atau berkabut. Gejala: daun berbercak kuning dan berjamur,warna daun akan menjadi coklat dan busuk. Pengendaliannya : pemberian Natural Glio sebelum tanam.
  2. Penyakit tepung" Menyebar jika tanah kering di musim kemarao dengan kelembapan tinggi Gejala : permukaan daun dan batang muda di tutupi tepung putih,kemudian berubah menjadi kuning dan mengering. Pengendalian: pemberian Natural Glio sebelum tanam
  3. Antraknose" Bercak - bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut dan menyebapkan daun mati. Gejala bercak dapat meluas ke batang,tangkai dan buah. Bila udara lembap, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian : Pemberian Natural Glio sebelum tanam.
  4. Bercak dan Bersudut" menyebar pada saat musim hujan. Gejala: daun berbercak kecil dan bersudut, pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang. Pengendalian: pemberian Natural Glio sebelum tanam.
  5. Virur" Gejala daun menjadi belang hijao tua dan hijao muda, daun berkerut,tepi daun menggulung,tanaman kerdil, Pengendalian : mengendalikan serangga dengan Natural Bvr atau Pestona mengurangi kerusakan mekanis,mencabut tanaman yang sakit,.
  6. Kudis" terjadi pada buah mentimun muda. gejala : ada bercak basah yang mengeluarkan cairan yang jika mengering seperti karet, bila menyerang buah tua,berbentuk kudis yang bergabus. Pengendalian  : pemberian Natural Glio sebelum tanam
  7. Busuk buah" Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan. Gejala : buah busuk basah dan jika di tekan buah pecah, bercak agak basah yang akan menjadi lunak,berwarna coklat dan berkerut. Buah membusuk,hancur dan berbau busuk. Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang hati- hati, penyimpakan dalam wadah bersih dan bersuhu 5-7c. Dan pemberian Natural Glio sebelum tanam.
3.7  PANEN

  1. Ciri dan Umur panen" Buah mentimun muda lokal untuk sayur,asinan atau acar umumnya di petik 2-3bulan setelah tanam. Mentimun hibrida di panen 42hari setelah tanam. Mentimun suri dipanen setelah matang.
  2. Cara panen" buah di panen di pagi sebelum jam 9 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisao tajam.
  3. Periode panen " mentimun sayur di panen 5-10hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran, umur buah yang di kehendaki.
Demikian panduan pembudidayaan mentimun untuk info dan pemesanan  klik disin

Pemesanan Produk natural nusantar hubungi 

Budianto / rindra 

Pin Bbm : D1C26578
Sms/wa/telf : +85298598174 / 085232128980

Add facebook kami 
https://www.facebook.com/emi.liana.31586

web:
http://www.agenpocnasa.com/
=============







Tehnik Budidaya Cabai


Cabai atau lebih di kenal dengan "cabe" bisa di tanam di dataran tinggi ataupun rendah dengan Ph 5-6 ,bertanaman cabe di hadapkan banyak permasalahan. Di antaranya adalah tehnik dan cara budidaya cabai,kekurangan unsur, serta serangan hama dan penyakit. PT.Natural Nusantara ( NASA ) memberi solusi dari permasalahan tersebut, agar bisa terjadi peningkatan produksi cabe yang berpedoman pada 3k. ( kwalitas,kwantitas,kelestarian), dan tetani bisa berkompetisi di era global.

A. FASE PRATANAM PADA BUDIDAYA CABE

1 . Pengolahan Lahan
  • Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5-1ton/1000m2
  • Di luku kemudian di garu(biarkan 1 minggu)
  • Di beri dolomik sebanyak 0,25ton/1000m2
  • Di buat bedengan lebar 100cm dan parit selebar 80cm
  • Siram Supernasa (1btl) atau Poc Nasa (1-2btl)
  • Supernasa 1btl dilarutkan dalam 3lt air (jadi larutan induk) setiap 50lt air tambahkan 200cc larutan induk.
  • atau 1gembor air(10lt) di beri Supernasa 1 sendok makan peres, untuk menyiram lahan 5-10m.
  • Poc Nasa 1 gembor di beri 2-4ttp untuk menyiram bedengan 5-10m.
  • Campurkan Glio 100-200gr(1-2bungkus) dengan 50-100kg pupuk kandang, biarkan 1minggu dan sebarkan ke bedengan.
  • Bedengan di tutup mulsa plastik dan di lubangi jarak tanam 60cm x70cm pola zik zak biarkan 1-2minggu.
2. Benih Cabai
  • Kebun per 1000m2 1-1,25saset Natural CK-10 atau CK-11 dan Natural CS-20,CS-30.
  • Biji di rendam dengan POC NASA dosis 0,5-1ttp/1lt air hangat di peram semalam.

B. FASE PERSEMAIAN BUDIDAYA CABAI (0-30HARI)

 1. Persiapan persemaian
  • Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia
  • Media tumbuh dari campuran tanah dan kompos ang telah di saring ,(3:1) Pupuk kandang sebelum di pakai di campur dengan Glio 100gr dalam 25-50kg kompos di diamkan selama 1minggu. Media di masukkan polybek bibit ukurdm 4x6 cm atau contong daun pisang
2. Penyemaian
  • Biji cabe di letakkan satu per satu tiap polybek, lalu di tutup selapis tanah+ pupuk kandang matang yang telah di saring.
  • Semprot Poc Nasa dosis 1-2ttp/tangki umur 10,17hst
  • Penyiraman di lakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembapan
3. Pengamatan Hama Dan Penyakit 

    A. Penyakit
  • Rebah semai gejala  tanaman terkuai karena batang busuk . Cara pengendaliannya tanaman yang terserang di buang bersama dengan tanah, mengatur kelembapan ( mengurangi naungan dan penyiraman) jika serangan tinggi siram Glio 1sendok makan per 10lt air 
  • Embun dulu, di tandai adanya bercak klorosis pada permukaan berbulu pada daun . Cara mengatasinya seperti penyakit rebah semai
  • Kelompok virus, gejalanya pertumbuhan bibit terlambat  dan warna daun pucat, gejala akan kelihatan jelas setelah tanam umur 2minggu, pengatasinya ,bibit yang terserang di cabut dan di bakar sempsot vektor virus Bvr atau Pestona.
   B. Hama
  • Kutu Daun Persik, Perhatikan permukaan daun agian bawah atau lipat pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun. Matikan jika menemukannya , dan semprot dengan Bvr atau Pestona
  • Hama Thirep, gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun di hisap,lapisan bagian bawah berwarna keperak perakan/ seperti tembaga. Biasanya berkeliling di bawah daun pengamatan di lakukan di pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh. Semprot untuk mengurangi penyebaran dengan Bvr atau Pestona
  • Hama Tungau, Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpunting ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasinya sama seperti pada Aphis dan thrip.
C. FASE TANAM PADA BUDIDAYA CABAI

1. Pemilihan Bibit
  • Pilih bibit yang seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus
  • Bibit memiliki 5-6 helai daun ( umur 21-30hari )
2. Cara Tanam
  • Waktu tanam pagi atau sore hari, jika panas terik penanaman di tunda
  • Plastik polybek di lepas
  • Setelah penanaman selesai, tanaman langsung di siram / di semprot Poc Nasa 3-4ttp/tangki.
3. Pengamatan hamad
  • Ulat tanah,Aktif pada malam hari untuk kopulasi,makan dan bertelur. Ulat memakan tanaman muda dengan cara memotong batang atau tangkai daun. Siang hari sembunyi pada tanah sekitar tanaman yang terserang. Setiap ktemu ulat bunuh. Serangan berat semprot dengan Pestona atau Virek.
  • Ulat grayak 
  • Ciri ulat yang baru menetas . Masih kecil berwarna  dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut, terdapat bercak segi tiga pada bagian punggung. Larva memakan bagian bawah daun dan daun buah dengan kerusakan berupa lubang-lubang besar. Serangan parah cabai tinggal tinggal rantingnya, daun habis. Siangi rumput di sekitar tanaman yang di gunakan untub persembunyian. Semprot dengan Virek, vitura, atau Pestona.
  • Siput, mematikan tanaman, terutama menyerang malam hari, di cari di sekitar tanaman dan buang jauh dari area.

D. FASE PENGELOLAAN TANAMAN CABAI (7-70HST)
  1. Penyiraman dapat di lakukan dengan pengocoran tiaptanaman atau menggenangi jika di        rasa kering.
  2. Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang. Pupuk kocoran            merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP36 : KCL: NASA=.( 250:250:250)
  3. Penyemprotan Poc Nasa ke tanaman dengan dosis 3-5ttp/tangki. Pada umur 10,20,              kemudian pada umur 30,40 dan 50 poc nasa + hormonik
  4. perempelan , sisakan 2-3cabang utama /produksi
  5. Pengamatan hama dan penyakit
  • Ulat grayak
  • Penyakit layu
  • Penyakit bercak daun di sebapkan jamur, gejala tanaman layu tiba-tiba,mengering dan gugur daun. Musnahkan tanaman yang sudah terserang dan untuk mencegah penyebaran sebarkan Glio.
  • Lalat buah serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya di makan,buah sering gugur muda dan berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri membusuk sehingga buah busuk basah. Pengamatan di tujukan pada buah cabai busuk,kumpulkan dan musnahkan. Lalat buah di pantau dengan perangkap berbahan aktif Metil Eugenol 40buah/ha.
  • Penyakit busuk buah serangan mula-mula bercak pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi orange.abu-abu atau hitam. Serangan berat mengakibatkan seluruh buah mengering. Pengamatan di lakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang kumpulkan dan musnahkan dan pada waktu panen di pisahkan. Serangan berat sebari dengan Glio di bawah tanaman.
          Kebutuhan total pupuk makro 1000m2

catatan :
                                                                                   ~ Umur 1-4 mg 4 kali aplikasi (7tong/aplikasi)
                                                                                   ~ Umur 5-12 mg 8 kali aplikasi ( 14tong/                                                                                                aplikasi)

E. FASE PANEN DAN PASKA PANEN 
1.Pemanenan
  • Panen pertama sekitar umur 60-75hari
  • Panen ke 2 dan seterusnya 2-3hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidaya
  • Setelah pemetikan ke 3 di semprot dengan Poc Nasa + Hormonik dan di pupuk dengan perbandingan seperti di atas, dosis 500cc/Ph.
2. Cara panen
  • Buah di panen tidak terlalu tua ( kemasakan 80-90%)
  • Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering
  • Penyortiran di lakukan sejak di lahan
  • Simpan di tempat yang teduh
3. Pengamatan hama dan penyakit
  • Kumpulkan dan musnahkan buah yang busuk / rusak
Itulah beberapa pedoman khusus dalam tehnik dan tehnik bercocok tanam untuk hasil yang maksimal dan tanpa mengorbankan lingkungan. Untuk info klik disini

Pemesanan Produk natural nusantar hubungi 

Budianto / rindra 

Pin Bbm : D1FFBD9D
Sms/wa/telf : +082334020868 / 085232128980

web:
http://www.agenpocnasa.com/


Budidaya Tomat

Tomat adalah komoditas hortikultura
yang penting tapi produksinya,kwalitasnya
dan kuantitas masih rendah. Hal ini di sebapkan tanah yang keras, miskin unsur hara mikro dan hormon, pemupukan tidak seimbang,serangan hama dan penyakit,pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani.
Pt.Natural Nusantara berupaya membantu petani dalam peningkatan produksi secara kualitas dan kuantitas dengan tepat memelihara kelestarian lingkungan , agar petani indonesia dapat berkompetisi di era perdagangan bebas.

A. FASE PRA TANAM

1. Syarat Tumbuh :
  • Tomat dapat di tanam di dataran rendah maupun dataran tinggi.
  • Tanahnya gembur,porus dan subur,tanah liat yang mengandung pasir danPh antara 5-6.
  • Curah hujant750-1250 mm/tahun,curah hujan yang tinggi dapat menghambat persaringan.j
  • Kelembapan yang relatif tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan tanaman yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak,tetapi juga akan merangsang mikro organisme pengganggu tanaman.
2. Pola Tanam :
  • Tanaman yang di anjurkan adalah jagung,padi,kubis dan kacang-kacangan.
  • Di anjurkan tanam tumpang sari atau tanaman sela untuk memberikan keadaan yang kurang di sukai oleho organisme jasad pengganggu.
3. Penyiapan lahan
  • Pilih lahan gembur dan subur yang sebelumnya tidak di tanami tomat,cabai,terong, tembakau dan kentang
  • Untuk mengurangi nematoda dalam tanah genangi tanah dengan air selama 2minggu.
  • Bila Ph rendah berikan kapur dolomite 150kg/1000m2 dan disebar serta di aduk rata pada umur 2-3minggu sebelum tanam.
  • Buatlah bedengan selebar 120-160cm untuk barisan ganda dan 40-50cm untuk barisan tunggal.
  • Buat parit selebar 20-30cm diantara bedengan dengan kedalaman 30cm untuk pembuangan air.
  • Berikan pupuk dasar 4kg urea/ZA+ 7,5kg Tsp+ 4kg KCL/ 1000M2 di campur ratakan dengan tanah
  • Jika menggunakan pupuk majemuk NPK(15-15-15) dosis 20kg/m2 di campur rata dengan tanah di atas bedengan.
  • Siram dengan pupuk Poc nasa yang telah di campur air secara merata di atas bedengan dosis 1-2botol/1000m2.
  • Hasil akan lebih bagus jika di ganti Super Nasa ( dosis 1-2botol/m2) dengan cara :          - alternatif 1: 1 botol super nasa  di encerkan dalam 3liter air di jadikan larutan                  inti,kemudian setiap 50lt air diberi 200cc larutan induk tadi untuk menyiram                    bedengan.                                                                                                                                      - alternatif 2: setiap 1 gembor di beri 1sendok makan Super Nasa untuk menyiram          10m bedengan.
  • Sebarkan Natural Glio 1-2saset yang telah di campur pupuk kandang (+minggu) merata di atas bedengan pada sore hari.
  • Jika pakai mulsa plastik, tutup bedengan pada siang hari.
  • Biarkan selama 5-7 hari sebelum tanam
  • Buat lubang tanam dengan jarak 60x80cm atau 60x50 di atas bedengan, diameter 7-8cm sedalam 15cm.
 4. Pemilihan Bibit 
~ Pilih varitas tahan dan jenis hibryda (F1 hybryd).
      Bibit tomat Nasa          ~ bibit berdaun 5-6helai daun(25-38hari setelah semai) pindah ke                                                     lapangan.
                                              ~ Untuk mengurangi stres awal pertumbuhan perlu di sirami dulu                                                     pada sore hari sebelum tanam atau pagi harinya(agar lembap).

B.FASE PERSEMAIAN (0-30hari)
  • Siapkan media tanam yang merupakan campuran tanah dan pupuk kandang              25 -30kg + Natural glio (1:1)
  • Masukkan kedalam polybek plastik atau contongan daun pisang atau kelapa
  • Sebarkan benih secara merata atau masukkan satu persatu dalam polybek.
  • Setelah benih berumur 8-10hari, pilih bibit yg baik dan sehat di pindah dalam bumbunan daun pisang atau di kepeli yang isinya campuran media tanam.
  • Penyiraman di lakukan setiap hari (lihat kondisi tanah ).
  • Penyemprotan Poc Nasa pada umur 10-17hari dengan dosis 2ttp/tangki.

C. FASE TANAM ( 0-15HST=hari setelah tanam)
  • Bedengan sehari sebelumnya di airi dulu.
  • Bibit siap tanam umur 3-4minggu,berdaun 5-6
  • Penanaman sore hari
  • Buka polybek plastik
  • Benamkan bibit secara dangkal pada baris pangkal dan di timbun dengan tanah di sekitarnya.
  • Setelah penanaman langsung di siram dengan Poc Nasa dengan dosis 2-3ttp/15lt air
  • Sulam tanaman yang mati sampai berumur 2minggu, caranya tanaman yang sudah mati,rusak, layu, atau pertumbuhannya tidak normal di cabut, kemudian di buat lubang baru ,di bersihkan dan di beri Natural Glio lalu bibit di tanam.
  • Pengairan di lakukan tiap hari sampai tomat tumbuh normal, dan jangan berlebihan karena tanaman bisa tumbuh memanjang,tidak bisa menyerap unsur hara dan mudah terserang penyakit.
  • Amati hama penyakht ulat tanah dan ulat grayak.jika ada serangan semprot dengan Natural Vitura.
  • Amati penyakit seperti Penyakit layu dan busuk daun, kendalikan dengan menyemprot dengan Natural Glio di campur gula pasir (1:1). Untuk penyakit virus, trips,kutu kebul, banci, kuku persik dan tungau semprot dengam BVR atau Pergtona secara bergantian.
  • Pasang ajir sendiri agar akar tidak rusak tertusuk ajir dengan jarak 10-20cm dari batang tomat.

D.FASE VEGETATIF ( 15-30HST )
  • Jika tanpa mulsa,penyiangan dan pembubunan pada umur 28 hst bersamaan penggemburan dan pemberian pupuk susulan di ikuti pengguludan tanaman.
  • Setelah tanaman hidup sekitar 1minggu, beri pupuk urea,kcl(1:1) unt setiap tanaman 1-2gram,berikan pada sekitar tanaman pada jarak 3cm dari batang kemudian di tutup tanah dan di siram dengan air.
  • Pemupukan ke 2 dilakukan umur 2-3minggu, urea dan kcl dosis 5gr/pohon.
  • Bila umur 4minggu belum kelihatan subur dosis di tambah dan jarak dengan pohon 7cm.
  • Jika pakai mulsa tidak perlu penyiangan dan pupuk susulan di berikan dengan cara di kocor.
  • Penyiraman di lakukan di pagi atau sore hari
  • Amati hama dan penyakit jika terjadi serangan kendalikan seperti fase tanam.
  • Semprot 4-5ttp Poc Nasa pertangki atau Poc Nasa 3-4ttp + hormonik 1ttp satu minggu sekali.
  • Tanaman yang sudah mencapai ketinggian 10-15cm harus segera di ikat pada ajir agar batang tomat berdiri tegak.
  • Pengikatan jangan terlalu erat, dapat mengakibatkan luka.

E. FASE GENERATIF ( 30-80hst )

 1 .Pengelolaan tanaman

  • Jika tanaman tanpa mulsa penyiangan dan penbubunan di lakukan pada usia 45-50hari.
  • Untuk merangsang pembungaan pada usia 32hst lakukan perempelan tunas tidak produktif setiap 5-7 hari sekali.sehingga tinggal 1-3 cabang utama/pohon.
  • perempelan sebaiknya di lakukan di pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering dengan cara: ujung tunas di pegang dengan tangan bersih gerakkan kiri kanan sampai tunas putus. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar gunting.
  • Ketinggian tanaman dapat di batasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah mencapai 5-7buah.
  • semprot Poc Nasa dan Hormonik setiap 7-10hari sekali dengan dosis 3-4ttp Poc Nasa dan 1-2ttp Hormonik / tangki. Jika musim hujan tbh Aero 810 dosis 5ml/ tangki.                      
2. Pengamatan Hama Dan Penyakit
  • Ulat buah : gejala buah berlubang, dan kotoran menumpuk pada buah yang terserang. Lakukan pengumpulan buah yang terserang dan semprot menggunakan Pestona 
  • Lalat buah : gejala buah busuk karena terserang jamur dan bila buah di belah akan kelihatan larva berwarna putih, gunakan perangkat lalat buah jantan untuk antisipasi.
  • Busuk daun : bercak daun dan buah, jika ada serangan semprot dengan Natural Glio.
  • Jika menggunakan pestisida alami tidak mengatasi ( Pestona,Glio,Vitura) gunakan pestisida kimia yang di anjurkan. Dan tambah produk perekat Aero 810 jika musim hujan.
  • Busuk ujung buah : buah tampak lingkaran dan busuk ini gejala kekurangan kalsium, berikan Dolomik.
F. PASKA PANEN DAN FASE PANEN (80-130HST)
  • Panen pada umur 90-100hst dengan ciri, kulit buah dari hijao berubah kekuning - kuningan, pada cuaca pagi atau sore lakukan pemanenan dengan cara buah di puntir satu per satu. Lalu masukkan kranjang dan taruh pada tempat teduh.
  • Supaya tidak cepat busuk buah di panen masih setengah matang.
  • Gunakan peti kayu, bercelah dan jangan di banting
  • Waspadai penyakit busuk buah kumpulkan dan musnahkan.
  • Buah yang sudah di petik, di bersihkan, di sortir, di peking siap untuk di konsumsi.


Produk NASA yang di gunakan adalah :
Info........................... klik disini

Pemesanan Produk natural nusantar hubungi 

Budianto / rindra 

Pin Bbm : D1FFBD9D/telf : 082334020868 / 085232128980

Add facebook kami 
https://www.facebook.com/PusatOrganikNasa

web:
http://www.agenpocnasa.com/



Tehnik Menanam Padi Organik


PEDOMAN TEHNIK PENANAMAN PADI

A. BENIH
Dengan jara Tanam 25x25 cm per 1000m sawah membutuhkan 1,5-3kg. Jumlah benih yang di sebrkan sekitar 50-60gr/m2. Perbandingan luas tanah untuk pembenihan dengan lahan. Tanam adalah 3:100 atau 1000m2 sawah : 3,5m2 pembibitan.

B.  PERENDAMAN BENIH
benih di rendam poc nasa , coryn dan air, dosis 2cc/lt air selama 6-12jam.tiriskan dan masukkan kedalam karung goni, benih yang mengambang di buang.Selanjutnya di peram menggunakan daun pisang atau di pendam kedalam tanah selama 1-2malam hingga benih berkecambah serentak.

C. PEMELIHARAAN PENYEMAIAN/ PEMBIBITAN
Persemaian di airi dengan berangsur sampai setinggi 3-5cm. Setelah benih berumur 7-10hari dan 14-18hari di lakukan penyemprotan poc nasa dengan dosis 2tutup/tangki.

D. PEMINDAHAN BENIH
Benih yang siap di tanam berumur 21-40hari, berdaun5-7helai, batang bawah besar dan kuwat, pertumbuhan serempak, tidak terserang hama dan penyakit.

E. PEMUPUKAN
 Semua pupuk makro dapat di campur dan di sebarkan merata ke lahan sesuai dosis. Kusus penggunaan Hormonik + Poc Nasa di semprotkan(3-4ttp Poc Nasa +1ttp Hormonik/tangki). Hasil akan bervariasi tergantung jenis varitas,kondisi dan jenis tanah,serangan hama dan penyakit.

Tabel pemupukan padi




Cara Penggunaan SUPERNASA dan POC NASA
  1. Pemberian Supernasa dengan cara di larutkan dengan air secukupnya kemudian di siramkan 
  2. jika dengan Poc Nasa di campur air secukupnya bisa di siramkan atau di semprot.
  3. Kusus SP-36 bisa di larutkan Supernasa atau Poc Nasa. Sedangkan pupuk makro lainnya bisa di sebar secara merata .
G. PENGOLAHAN LAHAN RINGAN
Dilakukan pada umur 20hst, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen.

H. PENYIANGAN
penyiangan rumput liar  di lakukan 3kali umur 4minggu 35, dan 55.

I. PENGAIRAN
di lakukan pada fase awal pertumbuhan ,pembentukan anakan, Pembungaan, masa bunting. Sedangkan pengeringan hanya di lakukan fase sebelum bunting, yang tujuannya menghentikan pembentukan anakan dan fase pemasakan biji untuk menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji.

J. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
  • HAMA PUTIH : menyerang daun,kerusakan berupa titik2 yang memanjang sejajar tulang daun,ulat menggulung padi. Pengendalian : pengaturan air yang baik,penggunaan bibit yang sehat, melepaskan musuh alami,menggugurkan tabung daun, dan menyemprot dengan BVR atau Pestona.
  • PADI TRIPS : gejala: daun menggulung berwarna kuning sampai kemerahan,pertumbuhan benih terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi, pengendalian: BVR atau Pestona.
  • WERENG menyerang batang padi dengan cara menghisap batang padi dan dapat menularkan virus. Gejala: padi menguning dan kering, padi seperti terbakar,padi yang tidak kering menjadi kerdil. Pengendalian(1) menanam padi serempak, menggunakan benih yang tahan wereng ( IR36, IR48, IR64, Progo,Cimanok dll) membersihkan lingkungan, melepas musuh alami(laba2, kepiting, kumbang).(2) penyemprotan BVR.
  • WALANG SANGIT .Menyerang buah padi yang masak susu. Gejala buah hampa atau berkwalitas rendah ( berkerut,berwarna coklat, dan tidak enank ),pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berwarna hitam. Pengendalian: (1) bertanam serempak, menjaga kebersihan, mengumpulkan dan memusnakan telur,(2) menyemprot BVR atau Pestona.
  • KEPIK HIJAU.Menyerang batang dan buah padi. Gejala: pada batang padi terdapat tusukan, buah padi yang terserang terdapat bekas isapan, pertumbuhan padi terganggu. Pengendalian: kumpulkan dan musnakan telur-telurnya,penyemprotan menggunakan BVR atau Pestona.
  • PENGGERAK BATANG PADI menyerang batang dan pelapah daun. Gejala: pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah di cabut, daun mengering dan seluruh batang mengering. Kerusakan pada tanaman muda disebut "sudep", dan pada padi bunting di sebut"beluk". Pengendalian: menggenangi sawah selama 15hari setelah panen agar kepompong mati dan membakar jerami (2) menggunakan BVR atau Pestona unt menyemprot.
  • BERCAK DAUN COKLAT menyerang pelapah,malai,buah yamwg baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah.biji bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering,biji kecambah busuk dan kering. Pengendalian: merendam benih dengan air hangat+ Poc Nasa dan pemupukan yang seimbang.
  • PENYAKIT BLAST menyerang daun,pangkal hingga ujung tangkai membusuk,butiran padi hampa. Pengendalian: membakar sisa jerami,menggenangi sawah, menggunakan benih unggul dan pemberian GLIO di awal tanam.
  • BUSUK PELAPAH DAUN. Gejala: menyerang daun dan pelapah daun pada padi mulai membentuk anakan.menyebapkan jumlah dan mutu gabah menurun pengendalian: pemberian GLIO pada saat pembentukan anakan.
  • PENYAKIT FUSARIUM menyerang biji muda sehingga warna kecoklatan,daun terkulai,akar membusuk . Pengendalian: merenggangkan jarak tanam, perendam benih dengan Poc Nasa + GLIO. dan GLIO di sebar ke lahan .
  • PENYAKIT KRESEK menyerang daun dan titik tumbuh.terdapat garis2 di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman. Daun mengering dan mati. Pengendalian: di awal tanam gunakan GLIO.
  • PENYAKIT KERDIL anakan banyak tapi tidak kecil. Daun pendek ,sempit, warna daun kekuning2an. Pengendalian gunakan BVR atau Pestona.

K. PANEN DAN PASKA PANEN
  • Panen di lakukan jika buih gabah 80% menguning dan pangkai merunduk
  • Alat yang di gunakan ketam atau sabit
  • Setelah panen segera di rontokkan
  • Pengeringan matahari 2-3hari
  • Setelah kering di giling pemisahan gabah dari kulit bijinya.
  • Beras siap di knsumsi.

Panen raya menggunakan produk nasa
Untuk info........
*********
Harga distributor
Pemesanan Produk natural nusantar hubungi 

Budianto / rindra 

Pin Bbm : D1C26578
Sms/wa/telf : 082334020868 / 085232128980

Add facebook kami 
https://www.facebook.com/PusatOrganikNasa

web:

http://www.agenpocnasa.com/





budidaya pepaya



Kualitas-kwantitas-kelestarian

Tehnik Budidaya Pepaya Kalifornia
  1. PEMBIBITAN PEPAYA
  • persaratan bibit dan benih~~pilih bibit yang berkwalitas tinggi. Jangan di ambil dari pohon yang sudah tuwa, dan juga jangan dari buah yang sudah terlalu masak
  • Penyiapan benih ~~untuk 1hektar di buuhkan sekitar 60gram benih (2000 pohon), benih di rendam dengan larutan POC NASA 2cc/liter selama 1-2jam, di tiriskan lalu ditebari NATURAL GLIO, kemudian di semaikan dalam polybek ukuran 20x15cm. Media yang di gunakan (2-1- tps- glio) merupakan campuran 2ember tanah yang di ayak, 1ember kompos, di tambah TSP di haluskan di tambah NATURAL GLIO.
  • Tehnik penyemaian benih ~~benih di masukkan pada kedalaman 1cm kemudian di tutup dengan tanah, di siram setiap hari. Benih mulai berkecambah sekitar 12-15 hari. Pada saat ketinggian 15-20cm atau 45-60hari bibit siap di tanam.
  • Pemeliharaan Penyemaian/ pembibitan ~~ pada persemaian di taburkan dalam larik dengan jarak 5-10cm. Biji tidak boleh di benam terlalu dalam, cukup 1cm. Dengan pemeliharaan yang baik biji akan tumbuh sesudah 3minggu. Semprot POC NASA seminggu 1x dengan dosis 2tutup/tangki.
  • Pemindahan bibit ~~ bibit yang suda. DeWasa sekitar umur 2- 3 bulan dapat di pindah dalam permulaan musim hujan.
   2     PENGOLAHAN MEDIA TANAM
  • Persiapan ~~ lahan di bersihkan dari rumput,semak, dan kotoran lain, kemudian di cangkul/ di bajak agar menjadi gembur.
  • Pembentukan Bedengan ~~ (1) bentuk bedengan berukuran lebar 200-250cm,tinggi 20-30cm,panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60cm. (2) buat lubang ukuran 50x50x40cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2x2,5m.
  • Pengapuran ~~  Jika tanah yang akan di tanami pepaya bersifat asam ( PH kurang dari 5 ), setelah pupuk kandang, perlu di tambah 1kg Dolomik dan biarkan 1-2minggu.
  • Pemupukan ~~sebelum di beri pupuk, tanah yang akan di tanami pepaya harus di keringkan 1minggu,setelah itu tutup dengan tanah capuran kompos atau dengan pupuk organik padat SUPERNASA.
       3  TEHNIK PENANAMAN PEPAYA
  • Pembuatan Lubang Tanam ~~(1) lubang tanam berukuran 60x60x40cm. Yang di gali secara berbaris, biarkan lubang terkena sinar matahari ,setelah itu lubang di isi dengan tanah yang telah di campur dengan pupuk kandang atau SUPERNASA dengan cara di siramkan pada lubang tanah dosis 1sendok makan /10liter sebelum tanam. Biarkan 2-3hari hingga tanah mengendap,lubang2 tersebut di buat 1-2bulan .(2) jika biji langsung di tanam di kebun, maka lubang pertanaman harus di gali terlebih dahulu. Lubang pertanaman harus selesai kurang lebih 5 bulan sebelum musim hujan.
  • Cara Penanaman ~~ tiap lubang di isi 3-4biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat di lihat tanaman yang jantan,betina, atau kelamin ganda.
     4  PEMELIHARAAN TANAMAN PEPAYA
  • Penjarangan dan penyulaman~~ dilakukan untuk memperoleh tanaman betina di samping beberapa batang pohon jantan, di lakukan saat mulai berbunga.
  • Penyiangan ~~ pepaya sama halnya dengan kebun lain, perlu melakukan penyiangan atau pembuangan rumput.
  • Pembubunan~~ pendangiran tanah
  • Pemupukan~~ pepaya memerlupan pupuk yang banyak,terutama organik,memberikan zat makanan yang di perlukan dan menjaga kelembapan tanah.
Cara pemberian pupuk
  • 1minggu setelah tanam beri pupuk kimia 50gr ZA, 25gr UREA, 50gr TPS, 25gr KCL, di campur dan di tanam melingkar.
  • 1bulan kemudian lakukan pemupukan ke 2, dengan komposisi 75gr ZA, 35gr UREA, 75gr TPS, dan 40gr TPS.
  • Umur 3-5bulan pemupukan ke 3, komposisi 75gr ZA,50gr UREA, 75gr TPS, dan 50gr KCL.
  • Umur 6bulan seterusnya tiap bulan di beri pupuk 100gr ZA, 60gr UREA,75gr TPS, 75gr KCL.
  • Siram SUPERNASA ke lubang tanam dengan dosis 1sendok makan /10lt air setiap.    1-2bulan sekali.
  • Lakukan penyemprotan POC NASA Dosis 3ttp/ tangki setiap 1-2minggu sekali setelah tanam umur 2-3bulan
  • Wkt berbungan di siramkan,kawatir terkena bunganya
  •  Pengairan Dan Penyiraman ~~ pepaya butuh air tapi juga tidak tahan air, maka dari itu perlu perhatian kusus, kalao perlu di buatkan bedengan.
     5.   PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
  • Kutu tanaman~~ badannya halus,panjang 3cm,warna hijao,kuning atau hitam.memiliki sepasang tonjolan tabung di belakang perutnya,bersungut dan kaki panjang. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk yang panjang di bagian mulutnya. Pengendalian : semprot dengan NATURAL BVR atau PESTONA secara bergantian
  • Penyakit Mati Bujang ~~ menyerang buah dan batang pepaya, Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik,menjaga kebersihan, dan drainase serta sebarkan NATIONAL GLIO ke lubang tanam,
       6.  PANEN DAN PASKA PANEN
  • Ciri Dan Umur Panen ~~ umur pepaya mayoritas 9-12bulan.tanda-tanda buah siap di petik adalah warna kulit buah mulai menguning, dan juga bisa di petik waktu belum terlal. Matang.
  • Cara panen ~~ usahakan buah jangan sampai jatuh, karena mengurangi kwalitas.
  • Periode panen ~~ bisa di lakukan 10hari 1x.
Untuk info..................
**********
                    Harga distributor               
Pemesanan Produk natural nusantar hubungi 

Budianto / rindra 

Pin Bbm : D1C26578
Sms/wa/telf : +85298598174 / 085232128980

Add facebook kami 
https://www.facebook.com/emi.liana.31586

web:
http://www.agenpocnasa.com/


Flag Counter