Ikan gabus (Channa striata) dikenal dengan nama daerah kutuk, deleg (jawa), Kocolan (Betawi), Bogo (Sunda), Haruan (Kalimantan). Dalam bahasa Inggris disebut Common snakehead, Snakehead murrel, yang berarti kepala ular. Ikan gabus merupakan ikan air tawar asli Indonesia yang potensial untuk dikembangkan. Potensi yang terletak pada gizinya yang kaya akan albumin. Kandungan albumin ikan ini jauh lebih tinggi dibanding kandungan albumin ikan air tawar lainya.
Ikan gabus sering direkomendasikan oleh dokter sebagai menu makanan bagi penderita lever atau hepatitis. Penderita lever memang membutuhkan albumin. Di sisi lain, ikan gabus sering menjadi hama pada budidaya ikan di kolam/balong/empang karena memangsa ikan yang di budidayakan. Ikan gabus memang pemangsa daging, karnivora. Meski begitu, bila dibudidayakan secara terpisah, ikan gabus sangat bagus prospeknya. Masyarakat pada umumnya sangat menyukai ikan gabus karena kelezatan rasanya, Ada pangsa pasar yang potensial untuk pengembangan budidaya ikan gabus, untuk pembenihan maupun pembesaran.
Habitat ikan gabus tersebut dari Afganistan, India, Srilanka, Burma, Indochina, hingga Indonesia. Untuk Indonesia sendiri, Ikan gabus tersebar di sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Jawa. Ikan gabus ini hidup disungai, danau, rawa, dan telaga. Ikan gabus menyukai perairan yang tenag.
Klasifikasi ikan gabus adalah sebagai berikut :
Fillum : Chodata
Subfillum (Anak fillum) : Vertebarta
Klas : Pisces
Subklas (anak kelas) : Actinoptrerygii
Infra Class : Teleostei
Suber Ordo : Ostariophysi
Ordo : perciformes
Famili (Suku) : Channiedae
Genus (Marga) : Channa
Spesies (Jenis) : Channa striata
Ikan gabus bertubuh bulat, gilig, panjang/silindris, mempunyai sisik yang berpola seperti sisik ular. Sirip punggung yang memanjang sampai belakang. Sirip ekor membulat di ujungnya.
Sisi bagian atas dari, mulai dari kepala hingga ekor berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi sebelah bawah berwarna putih. Sisi samping bercoret-coret (striata) yang agak kabur. Kepala ikan gabus berbentuk pipih dorsoventral. Kepala ikan gabus juga mempunyai kepala ular pada umumnya. Sisik pada bagian kepala berukuran besar. Mulutnya besar dengan gigi-gigi yang tajam. Ikan gabus senang membuat sarang di tepi sungai atau rawa yang ada rumputnya.
Ikan gabus yang masih kecil senang makan plankton, udang-udang kecil yang banyak terdapat disungai, serta daun-daunan lunak tumbuhan air. Setelah dewasa ikan gabus makan ikan-ikan yang lebih kecil dari lain spesies. Oleh sebab itu bagi budidaya ikan tawar, ikan gabus merupakan hama. Pada budidaya ikan gabus, pakan yang digunakan sama dengan pakan ikan lele atau patin yang berkadar protein tinggi, 30%.
Ikan gabus berpijah pada awal musim hujan, yaitu pada bulan oktober - November. Ikan gabus betina dan jantan bekerjasama menyiapkan sarang di antara tumbuhan rumput dekat tepi perairan sungai atau rawa.
Anakan ikan berwarna jingga merah bergaris hitam, berenang dalam kelompok, bergerak bersama-sama untuk mencari makanan alami yanag berupa plankton. Kelompok ikan yang masih muda selalu dijaga oleh induknya. Balai Budi Daya Air Tawar Mandiangin, Kalimantan Selatan, telah berhasil membibitkan ikan gabus dari indukan yang diambil dari alam. Indukan jantan mempunyai kepala lonjong, warna tubuh gelap, Lubang kelamin merah, bila bagian perut diurut maka akan keluar cairan putih bening. Indukan betina mempunyai kepala bulat, warna tubuh lebih terang, Bila pada bagian perut diurut maka akan keluar telur.
Tahapan pembibitan ikan gabus adalah sebagai berikut:
A. Pemijahan
Pemijahan dilakukan di dalam bak beton ukuran 5 X 3 m, tinggi 1m. kolam bak di keringkan terlebih dahulu selama 3-4 hari. Air dimasukan hingga sedalam 50 cm. Saat pemijah, air tetap dibiarkan mengalir dengan kedalaman tetap dipertahankan 50 cm. Tutup permukaan air dengan enceng gondok. Setelah kolam siap, lepaskan 30 pasangan induk.
Selama pemijahan, selalu amati apakah sudah ada telur yang mengapung di permukaan. Bila sudah ada telur yang muncul di permukaan, ambil dengan sekupnet halus dan masukan ke akuarium untuk di tetaskan, Satu ekor indukan mampu menghasilkan 10.000-11.000 butir telur.
B. Penetasan
Penetasan dilakukan di akuarium berukuran 60 cm x 40 cm x 40 cm. Sebelumnya kerinkan akuarium selama dua hari. setelah itu akuarium diisi dengan air bersih hingga setinggi 40 cm. Untuk membantu proses penetasan maka dipasng dua buah aerator dan pemanas air dengan suhu pemanasan 28 drajat celsius, selama penetasan aerator dan pemanas air terus dihidupkan. Jumlah telur yang ditetaskan 4-6 butir/cm2, sebanyak 12.000 butir/akuarium. Setelah di biarkan selama 24 jam, telur akan menetas.
C. pemeliharaan Larva
Larva ikan gabus mulai diberi makan 2 hari setelah menetas hingga berumur 15 hari dalam akuarium yang sama. Kepadatan pemeliharaan adalah 5 ekor/liter air. Kelebihan larva bisa di pelihara di akuarium lain. Mulai umur 2 hari larva diberi pakan naupli artemia (artemia yang baru menetas). Pakan di berikan 3 x sehari. Mulai umur 5 hari, benih di beri pakan tambahan berupa Daphinia 3 x sehari. Pemeliharaan air dilakukan dengan penyfonan dan penggantian air. Penyiforana adalah membuang kotoran atau sisa pakan dengan selang kecil secara gravitasi. Penyifonan dan penggantian air dilakukan 3 hari sekali atau tergantung kondisi air.
D. Pendederan bibit ikan
pendederan bibit ikan tahap pertama dilakukan pada kolam tanah. Ukuran kolam tempat pendederan 200 m2. Pastikan bahwa sebelumnya telah dikeringkan selama 4-5 hari. Seluruh bagian kolam diperiksa dan di perbaiki bila ada yang rusak. Pada bagian tengah diberi kemalir, saluran kecil yang lebar 40 cm dan di diamkan selama 5 hari tanpa ada pemasukan dan pengeluara air. Penebaran larva dilakukan pada pagi hari dengan populasi 4000 ekor/200 m2. setelah 2 hari maka ikan diberi pakan berupa tepung pelet yang mengandung protein diata 30% setelah 3 minggu bibit ikan gabus sudah cukup siap dipelihara agar mencapai ukuran yang lebuh besar.
Indukan ikan gabus kebanyakan masih di ambil langsung dari alam. Bahkan ikan gabus kadang-kadag masih dicari dari alam. Beberapa tahun mendatang sangat dimukinkan adanya seleksi indukan ikan gabus yanng potensial. Hal ini mengingat ikan gabus sangat kaya akan albumin sehingga sangat baik untuk dikembangkan.
TABEL STANDAR KUALITAS AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN GABUS
Walaupun jarang di budidayakan, ikan gabus merupakan ikan yang sangat potensial untuk di kembangkan karena satu-satunya ikan yang mengandung albumin yang tinggi. Agar budidaya ikan gabus bisa optimum maka komponen budidaya perlu di perhatikan benar, yaitu:
a. Benih
Benih ikan gabus sudah bisa dipijahkan dari indukan yang diambil dari alam. Benih ikan gabus pun sebagian masih diperolehkan dari alam.
jumlah benih saat penebaran yaitu :
Kolam Air Tenang (KAT) : 100 m3
Karamba : 100 m3
KJA : 150 m3
b. Tempat budidaya
Untuk budidaya pembesaran ikan gabus bisa menggunakan kolam air tenang, Kolam terpal, Karamba, Maupun KJA. Kontruksi kolam air tenang harus di atur sedemikian rupa agar kotoran, sisa pakan, dan air bagian bawa dapat di buang dengan mudah, misalnya dengan peralon goyang. Pralon goyang di luar kolam dihubungkan dengan peralon yang ada pada dasar kolam tang di beri lubang denga ukuran tertentu agar tidak tersedot keluar.
c. Pengelolaan pakan
Pakan gabus yang utama adalah anak ikan mujahir, limbah ikan, berupa ikan rucah, keong mas, atau cacing tanah. Pakan pelet berprotin tinggi, lebih dari 30%, bisa diberikan. Perlu dilihat apakah pakan yang diberkan habis dimakan. Berikan pakan dalam jumlah yang tepat. Artinya, tidak berlebih maupun kurang. Pakan yang berlebih akan mengakibatkan menurunya kuwalitas air, sementara kekurangan pakan akan membuat ikan menjadi kanibal, pertumbuhan tidak seragam dan lambat.
d. Pengelolaan kualitas air
Air harus diganti dengan jumlah yng cukup agar kualitas air tetap berada pada kondisi optimum untuk budidaya. Bila di dasar kolam menumpuk kotoran ikan dan sisa pakan maka harus segera dibersihkan dengan pipa goyang yang dihubungkan kedasar kolam dengan peralon 4 inci. Pada budidaya dikolam terpal, pembersihan sisa pakan dan kotoran dilakukan dengan mengalirkan air bagian bawah dengan sistim gravitasi melalui selang.
e. Pencegahan Penyakit
Untuk menjaga agar ikan tidak terkena penyakit, gunakan Probiotik TANGGUH. Sekarang banyak beredar probiotik hasil penelitian perguruan tinggi yang di jual dengan harga ekonomis. Selain untuk mencegah timbulnya penyakit, manfaat probiotik juga menjaga pH, kandungan amonia, dan DO tetap berada pada kisaran yang optimum.
Viterna Plus & Tangguh 085232128980 |
0 comments:
Post a Comment