I. PENDAHULUAN
II. SYARAT TUMBUH
2.1. Iklim
A. Iklim tropis basah, lembap dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih bisa tumbuh di daerah sub tropis.
B. Kecepatan angin tidak terlalu tinggi.
C. Curah hujan optimal adalah 1.520-3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering
2.2. Media tanam
A. Sebaiknya pisang di tanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
B. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
C. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%
2.3. Ketinggian tempat
Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh bail sampai ketinggian 1.000 m dpl.
III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
u Perbanyak dengan cara vegetatif berupa tunas ( anakan )
u Tinggi anakan untuk bibit 1-1,5m, lebar potongan umbi 15-20 cm.
u Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.
u Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang,helai daun sempit
3.2. Penyiapan bibit
n Tanaman untukbibit di tanam dengan jarak tanam 2x2 meter.
n Satu pohon induk di biarkan memiliki tunas antara 7-9.
3.3. Sanitasi bibit sebelum di tanam
l Setelah dipotong, bersihkan tanah yang menempel di akar.
l Simpan bibit di tempat teduh 1-2 hari sebelum tanam.
l Buang daun yang lebar.
l Rendam umbi bibit sebatas leher batang di dalam larutan POC NASA (1-2ttp) + HORMONIK (0,5-1tutup) + Natural GLIO ( 1-2 sendok makan) dalam setiap 10 liter air, selama 10 menit, lalu bibit di keringkan.
l Jika di areal tanam sudah ada hama nemapotoda, rendam umbi bibit di dalam air panas beberaa menit.
3.4. Pengolahan media tanam
u Lakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak.
u Gemburkan tanah yang masih padat.
u Buat sengkedang terutama pada tanah miring dan buat juga saluran pengeluaran air.
u Dianjurkan menanam tanaman legum seperti lamtoro di batas sengkedang.
3.5. Tehnik penanaman
² Ukuran lubang adalah 50x50x50 pada tanah berat dan 30x30x30 cm pada tanah gembur.
² Jarak tanam 3x3 m untuk tanah sedang dan 3,3x3,3m untuk tanah berat.
² Penanaman di lakukan menjelang musim hujan ( september-oktober)
² Siapkan campuran Natural GLIO dan pupuk kandang, caranya : campur 100 gr Natural GLIO dengan 25-50 kg pupuk kandang, jaga kelembapan dengan memercikkan air secukupnya, masukkan kedalam karung, biarkan 1-2 minggu.
² Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah.
² Tanah bagian atas dicampur Natural GLIO yang sudah di campur pupuk kandang(0,5-1kg/lubang tanam), tambahkan dolomit (0,5-1kg/lubang tanam), pupuk kandang15-20kg/lubang tanam.
² Masukkan bibit dengan posisi tegap,tutup terlebih dahulu dengan tanah bagian atas yang sudah di campur dengan Natural GLIO, dolomit dan pupuk kandang, diikuti tanah galian bagian bawah.Catatan : pupuk kandang di biarkan bila tersedia, jika tidak bisa di ganti dengan SUPERNASA/POWER NUTRITION.
² Siram dengan larutan POC NASA (1-2ttp), HORMONIK (0,5ttp) dalam setiep 5 liter air. Untuk hasil yang lebih baik POC NASA dapat di ganti POP SUPERNASA/POWER NUTRITION. Cara penggunaan POP SUPERNASA/ POWER NUTRITION : 1 botol POP SUPERNASA/POWER NUTRITION di encerkan dalam 5 liter (5000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 5 liter air di beri 50-100 cc larutan induk tadi untuk menyiraman setiap pohon atau 0,5-1 sendok makan/gembor 10liter/pohon.
² Data kebutuhan dan cara pemupukan adalah sebagi berikut :
Pupuk
|
Jumlah
|
keterangan
|
Urea
|
207
(kg/ha)
|
Berikan 2x setahun, dalam larikan yang mengitari rumpun lalu di tutup tanah
|
SP-36
|
138
(kh/ha)
|
6 bulan setelah tanam ( 2 kali dalam
setahun)
|
KCL
|
608
Kg/ha)
|
6 bulan setelah tanam ( 2 kali dalam
setahun)
|
Pupuk
Kandang
|
0,8-10
(kh/ha)
|
Pupuk dasar, campur dengan
Tanah galian bagian atas
|
POC NASA atau
|
20
(Botol/ha)
|
Di siramkan 3 bulan sekali
|
10
(botol/ha)
|
4-6 bulan sekali
| |
10
(botol/ha)
|
Dicamput POC NASA di siram 3 bulan sekalu
| |
Dolomit
|
200
(kg/ha)
|
Pupuk dasar, campur dengan
Tanah galian bagian atas
|
3.6. Pemeliharaan Tanaman
² Satu rumpun hanya 3-4 batang.
² Pemotongan anak di lakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun tredapat anakan yang masing-masing berbeda umut.( fase pertumbuhan)
² Setelah 5 tahun rumpun di bongkar dan di ganti tanaman baru.
² Penyiangan di lakukan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran dengan tanah.
² Penyiangan dan penggemburan jangan terlalu dalam.
² Pangkas daun kering.
² Pengairan harus terjaga, dengan di siram atau mengisi parit saluran air.
² Pasang mulsa berupa daun kering atau basah. Tetapi mulsa tidak boleh di pasang terus menerus.
3.7. pemeliharaan buah
² Potong jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakir.
² Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang di bungkus kantong plastik bening poiletilem tebal 0,5 mm, di beri lubang diameter 1,25 cm, jarak setiap lubang 7,5 cm, usahakan kantong menutupi 15-45 cm dari pangkal sisirteratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah.
² Batang tanaman disangga dengan bambu yang di benamkansedalam 30cm kedalam tanah.
3.8. Hama dan Penyakit
3.8.1. Hama
A. Ulat daun ( Eirenota thrax ),
Menyerang daun. Gejala : daun menggulung seperti selubung daun sobek hingga tulang daun Pencegahan : semprotkan PENTANA / PESTONA + AERO 180.
B. Ulat kumbang ( Cosmospolites sordadus )
Menyerang kelopak daun, batang. Gejala : lobang-lobang ke atas / bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lobang. Pengendalian : sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan PESTONA.
C. Nematoda ( olus sRotulentuchus similis, Radophimilis )
Menyerang akar. gejala : tanaman kelihatan merah, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian : gunakan bibit yang tahan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung yang kecil.
D. Ulat bunga dan buah ( Nacoleina octasema )
Menyerang bunga dan buah. Gejala : Pertumbuhan bunga apnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.
3.8.2. Penyakit
A. Penyakit darah
Penyebab : Xantomonas celebensis ( bakteri ). Menyerang jaringan tanaman bagian dalam. Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah. Pengendalian: pemberian Natural Glio sebelum tanam, dan membongkar dan membakar tanaman yang sakit.
B. Panama
Penyebab : jamur Fusariumoxysporum. Menyerang daun. Gejala : daun layu dan putus, mula-mula daun luar lalu bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembulu getah berwarna hitam. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam, pembongkaran dan membakaran tanaman yang sakit.
C. Bintik daun
Penyebab : Jamur Cercospora musae. Menyerang daun dengan gejala bintik sawo matang yang makin meluas. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
D. Layu
Penyebab : bacteri bacillus sp. Menyerang akar. Gejala : tanaman layu dan mati. Pengendalian : membongkar dan membakar tanaman yang sakit. natural GLIO di awal tanam.
E. Daun pucuk
Penyebab : virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Menyerang daun pucuk. Gejala : daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok. Pengendalian : Mengendalikan kutu daun dengan Natural BVR, membongkar daun membakar tanaman yang sakit.
u Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Buah 80-100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat.
u Buah pisang di panen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tendan yang di ambil adalah 30cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu memotong tandan.
u Tandan pisang di simpan dalam posisi terbaik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah.
u Setelah itu batang pisang di potong hingga umbi batangnya di hilangkan sama sekali.
u Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat di lakukan 3-10 hari sekalu tergantung pengatutan jumlah tanaman produktif.
Pemesanan Produk natural nusantar hubungi
Budianto / rindra
Pin Bbm : D1C26578
Sms/wa/telf : +85298598174 / 085232128980
Add facebook kami
https://www.facebook.com/emi.liana.31586
web:
http://www.agenpocnasa.com/
0 comments:
Post a Comment