1. PERSIAPAN MEDIA SEMAI
- Campurkan 1-2 peck Natural Glio dengan 25-50 kg pupuk kandang lalu peram selama 1-2 minggu sebagai campuran media semai.
- Komposisi media semai terdiri atas tanah, pupuk kandang dan pasir ( Komposisi 1 : 1 : 1 )
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
2. PEMBIBITAN
- Kebutuhan benih 10- 11 sacet per hektar
- Rendam benih dengan POC NASA per liter air hangat selama 1 jam
- Tiriskan dan peram 2-4 hari, benih yang berkecambah segera di semaikan
- Semprot dengan POC NASA 1-2ttp per tangki pada bibit yang berusia 7 dan 14 hari setelah persemaian
3. PENGOLAHAN LAHAN DAN PEMUPUKAN DASAR
- Taburkan pupuk kandang (5-10 ton/ha) dan Dolomit ( 200-300 kg/ha) di lahan.
- Lakukan oleh tanah
- Buat bedengan (tinggi 40 cm lebar 100 cm) dengan drainase yang cukup.
- Campurkan Supernasa 3 - 6 kg/ha bersama pupuk TSP (150 kg/ha) lalu taburkan secara merata di bedengan. Kemudian taburkan GLIO yang sudah di campur pukan ke permukaan bedengan (aplikasi 1 minggu sebelum tanam).
- Tutup bedengan dengan mulsa
4. PINDAH TANAM
Buat lubang tanam jarak 60 cm x 60 cm atau 70 cm x 70 cm.
5. PEMUPUKAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN
PEMUPUKAM MAKRO SUSULAN (Urea,ZA,KCL)
Usia 1 sampai dengan 4 minggu
Urea
|
ZA
|
KCL
|
Power
Nutrition
|
Cara aplikasi : campur 50 L air, siramkan 1 gelas/ lubang (200 cc)
Interfal 1 minggu
|
10 SDM
|
10 SDM
|
10 SDM
|
5 -10 SDM
|
Usia 5 munggu dan seterusnya
Urea
|
ZA
|
KCL
|
Power
Nutrition
|
Cara Aplikasi : campur 50 L air, siramkan 2-3 gelas per lubang (400cc)
Interfal 1 minggu
|
10 SDM
|
20 SDM
|
20 SDM
|
10-20 SDM
|
PEMUPUKAN POC NASA, HORMONIK, DAN AERO810
Usia 2 minggu dan seterusnya (Interval 1 - 2 minggu) : semprot Poc Nasa 3 - 5 tutup/ tangki + Hormonik 1 tutup / tangki + Aero810 0,5 tutup/ tangki, ( Volume tangki 10 - 17 liter) kebutuhan 20 - 30 tangki per hektar.
Perempelan
Sisakan 2-3 cabang utama mulai umur 15 - 30 hari
Keterangan : Pemasangan ajir dan tali penguat saat usia sekitar 15 hari setelah tanam
Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Cabai
Pencegahan
1. Semprot Pentana 3-5 tutup/ tangki atau pestona 5-10 tutup/ tangki + Aero 810 1/2 tututp/tangki (sebaiknya rutin 5-10 hari sekali).
2. Semprot BVR 30 gr/ tangki ( selang seling dengan Pentana atau Pestona) interval 5 - 10 hari sekali.
3. Pasang perangkap Metilat lem.
HAMA CABAI
- Kutu daun persik (Aphidas sp) = > Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bwah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yang di temukan, Semprot dengan Natural BVR atau Pestona.
- Hama trips parvispinus = > Gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun di isap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. biasanya koloni berkeliaran di bawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh. serangan parah semprot dengan Natural BVR atau Pestona untuk mengurangi penyebaran.
- Hama tungau (Palyphagotarsonemus latus) => Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. cara mengatasi seperti pada Aphids dan trips.
- Lalat buah ( Dacus dorsalis) = > Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya di makan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri pembuusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor antraknose. Pengamatan di tujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan musnahkan. Lalat buah di pantau dengan perangkap berbahan aktif metil eugenol 40 buah/ha. Pengendalian gunakan Metilat Lem.
PENYAKIT CABAI
- Rebah semai ( Dumpling off ) => Gejala tanaman terkulai karena batang busuk, di sebabkan oleh cendawa Phytium sp dan Rhizoktonia sp. Cara pengendalian : tanaman yang terserang di buang bersana dengan tanah, mengatur kelembapan dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan tinggi siram Natural GLIO 1 sendok makan ( 10 gr ) per 10 liter air.
- Embun bulu => Di tandai dengan adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yang di sebabkan cendawa Peronospora parasitica. Cara mengatasinya seperti penyakit rebah semai.
- Kelompok virus => Gejala pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. cara mengatasi : bibit terserang di cabut dan di bakar semprot vektor virus dengan natural BVR atau Pestona.
- Penyakit layu => Di sebabkan oleh beberapa jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoktonia. gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu di musnahkan dan untuk mengurangi penyebaran, sebarkan Natural GLIO.
- Penyakit bercak daun (Cercospora capsica) => Jamur ini menyerang pada musim hujan di awali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari.
- Penyakit busuk buah antraknosa ( Colletotrichum gloesporioides ) => Gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam. Pengamatan di lakukan pada buah merah atau hijau tua. buah terserang di kumpulkan dan di musnahkan pada waktu panen di pisahkan. Serangan berat sebari dengan Natural GLIO di bawah tanaman.
6. FASE PANEN DAN PASCA PANEN
A. Pemanenan
= Panen pertama sekitar umur 60-75 hari
= Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari sekali dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebbih tergantung ketinggian tempat atau cara budidayanya.
B. Cara panen
= Buah di panen tidak terlalu tua ( Kemasakan 80-90%)
= Pemanenan yang paling baik pada pagi hari setelah embun kering
= penyortiran di lakukan sejak di lahan dan simpan di tempat yang teduh.
C. Pengamatan hama dan penyakit
= Kumpulkan dan musnahkan buah yang busuk atau rusak
Semoga bermanfaat artikel ini. untuk mendapatkan pupuk NASA, hubungi stokis-stokis resmi PT.Natural Nusantara atau hubungi 085232128980